Nunukan Zoners Palu - Penyelundupan kayu hasil pembalakan liar, utamanya dari jenis kayu langka eboni dari Sulawesi Tengah ke Tawau, Sabah, Malaysia tetap marak. Padahal, sejumlah pelaku penyelundupan telah ditangkap dan diadili. Terbukti, penyelundupan ratusan batang kayu eboni yang akan diselundupkan ke Tawau Malaysia berhasil digagalkan tim reserse mobile (resmob) Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah. Kayu eboni dan kapal tersebut kini diamankan sebagai barang bukti di markas Polisi Perairan Polda Sulteng.Kepala Satuan Brimob Polda Sulteng AKBP Gatot Mangkurat, Selasa (11/11) pagi, membenarkan bahwa kayu-kayu tersebut akan dijual ke negeri jiran Malaysia. Kayu eboni yang berjumlah tidak kurang dari 4,5 kubik itu bisa terjual hingga Rp 300 juta di negeri tetangga tersebut. “Penebangan dan penjualan kayu eboni sudah dilarang, namun masih ada saja yang nekat menyelundupkan karena harganya mahal. Makanya ketika kami menerima informasi akan ada penyelundupan, tim Resmob melakukan pengintaian sampai kemudian kami tangkap di perairan laut Pantai Barat, Donggala,” jelas Gatot. Selain mengamankan 4,5 kubik jenis kayu langka tersebut, polisi kini juga sudah menahan dua tersangka. Mereka adalah Abdul Hafid dan Asri. Keduanya mengaku tidak tahu asal-usul kayu dan pemilik kayu. Keduanya mengaku hanya diminta mengangkut kayu sampai ke Tawau dengan imbalan jutaan rupiah. “Ini sudah dipesan oleh tauke di Malaysia, kami cuma mengantar. Selebihnya urusan tauke itu dengan pemilik kayu,” kata Asri berkelit. Kasus penyelundupan kayu langka ini memang tetap marak, meski sudah banyak pelakunya ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Polisi harus lebih cekatan daripada para pelaku penyelundupan. Selama ini, para pelaku memanfaatkan kelengahan aparat TNI Angkatan Laut dan Polisi Perairan Polda Sulteng yang bertugas di perairan laut Pantai Barat, Donggala hingga ke perairan laut yang berbatasan dengan Kalimantan. Jalur ini adalah jalur aman bagi pelaku penyelundupan, apalagi ditambah dengan imbalan kepada para penegak hukum itu untuk meloloskan penyelundupan. (erna dwi lidiawati)
Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.
Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.
Minggu, 22 Februari 2009
Penyelundupan Kayu Eboni ke Malaysia Marak
Nunukan Zoners Palu - Penyelundupan kayu hasil pembalakan liar, utamanya dari jenis kayu langka eboni dari Sulawesi Tengah ke Tawau, Sabah, Malaysia tetap marak. Padahal, sejumlah pelaku penyelundupan telah ditangkap dan diadili. Terbukti, penyelundupan ratusan batang kayu eboni yang akan diselundupkan ke Tawau Malaysia berhasil digagalkan tim reserse mobile (resmob) Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah. Kayu eboni dan kapal tersebut kini diamankan sebagai barang bukti di markas Polisi Perairan Polda Sulteng.Kepala Satuan Brimob Polda Sulteng AKBP Gatot Mangkurat, Selasa (11/11) pagi, membenarkan bahwa kayu-kayu tersebut akan dijual ke negeri jiran Malaysia. Kayu eboni yang berjumlah tidak kurang dari 4,5 kubik itu bisa terjual hingga Rp 300 juta di negeri tetangga tersebut. “Penebangan dan penjualan kayu eboni sudah dilarang, namun masih ada saja yang nekat menyelundupkan karena harganya mahal. Makanya ketika kami menerima informasi akan ada penyelundupan, tim Resmob melakukan pengintaian sampai kemudian kami tangkap di perairan laut Pantai Barat, Donggala,” jelas Gatot. Selain mengamankan 4,5 kubik jenis kayu langka tersebut, polisi kini juga sudah menahan dua tersangka. Mereka adalah Abdul Hafid dan Asri. Keduanya mengaku tidak tahu asal-usul kayu dan pemilik kayu. Keduanya mengaku hanya diminta mengangkut kayu sampai ke Tawau dengan imbalan jutaan rupiah. “Ini sudah dipesan oleh tauke di Malaysia, kami cuma mengantar. Selebihnya urusan tauke itu dengan pemilik kayu,” kata Asri berkelit. Kasus penyelundupan kayu langka ini memang tetap marak, meski sudah banyak pelakunya ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Polisi harus lebih cekatan daripada para pelaku penyelundupan. Selama ini, para pelaku memanfaatkan kelengahan aparat TNI Angkatan Laut dan Polisi Perairan Polda Sulteng yang bertugas di perairan laut Pantai Barat, Donggala hingga ke perairan laut yang berbatasan dengan Kalimantan. Jalur ini adalah jalur aman bagi pelaku penyelundupan, apalagi ditambah dengan imbalan kepada para penegak hukum itu untuk meloloskan penyelundupan. (erna dwi lidiawati)
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur
Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.
Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.
Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.
Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.
Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak
thx for your your info. Dengan kerjasama dari kita semua, kita bis menjadi negara yg makmur koq.. Berantas terus penyelundupan...! Tolong tingkatkan kesejahteraan aparat keamanan, sehingga negeri kita kebal dan anti SUAP...!
BalasHapusThx..