Sebelum masuk ke dalam ekonomi perbatasan, sebaiknya dipilih dulu yang dikatakan perbatasan yaitu perbatasan laut dan perbatasan darat. Yang sering muncul kepermukaan adalah Batam dengan perbatasan laut Singapore, Nunukan dengan perbatasan laut Malaysia Timur, Sangir Talaut denga perbatasan laut Philipina dan Entekong dengan perbatasan darat Malaysia/Serawak
Jarak antara perbatasan dengan pelabuhan terbuka ( Samudera ) apakah di negeri kita atau di begeri jiran akan memegang peranan dalam menentukan jenis dan fungsi ekonomi perbatasan, Seperti Entekong perbatasan darat dan Nunukan perbatasan laut posisinya jauh dari pelabuhan Samudera Negara jiran seperti Entekong dengan Kuching atau Nunukan dengan Tawao.
Dalam mengembangkan ekonomi perbatasan yang sangat penting bagi masyarakat perbatasan, sebaiknya masyarakat yang bersangkutan sudah terdidik dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan pimpinan di Propinsi, Kabupaten sampai Kecamatan disamping keharusan berjiwa nasionalisme juga harus tegas dalam memimpin daerahnya, agar kepentingan nasional merupakan prioritas pertama, karena fakta menunjukkan keberadaan ekonomi perbatasan lebih banyak merugikan kepentingan nasional, seperti penyelundupan. TKI gelap dan lain-lainnya.
Sebagai contoh Pulau Batam yang merupakan daerah paling luar yang bersinggungan langsung dengan Negara jiran yang posisi geografisnya di jalur distribusi internasional berhadapan dengan Singapore yang berjarak ± 3 jam telah terjadi tarik menarik dengan Pemerintah Pusat mengenai status Batam dimana sebenarnya sangat berpotensi untuk mengalihkan transshipment barang-barang Indonesia dari Luar Negeri ke Indonesia sehingga biaya transshipment yang milyaran US$ tersedot Singapore dapat dialihkan ke Indonesia dan negara pun dapat menikmati melalui pajak. Hal inilah yang menjadikan alih kapal merupakan sasaran utama keberadaan Batam; tetapi faktanya belum tersentuh sama sekali padahal tujuan nasionalnya adalah mengambil alh hak kita yang dinikmati Singapore.
Nunukan yang juga perbatasan laut mulai kehidupan ekonomi perbatasan sejak kayu bulat / log mulai ramai di export dan Tawao merupakan pelabuhan Samudera terdekat. Sejak areal penebangan hutan bertambah jauh maka Nunukan lebih dikenal merupakan pelabuhan transit TKI baik legal maupun illegal.
Untuk perbatasan darat maka Entekong di Kalbar lebih banyak mendominasi berita-berita di media di mana perjalanan dengan mobil dari ibukota Pontianak ± 8 jam dan 2 jam selanjutnya masuk Entekong sangat ramai dan dodominasi kendaraan dari Malaysia.
Apakah ekonomi perbatasan laut maupun darat; tetapi ciri-ciri kesamaannya adalah penyelundupan sangat dimanfaatkan untuk kepentingan yang dapat merupakan pengurangan devisa jika dari luar dan kerugian pajak jika dari Indonesia keluar negeri.
Penambangab pasir laut yang di export ke Singapore akan merugikan 2 hal yaitu penambahan garis landasan kontinental Singapore dan mengurangi garis landasan kontinental kita karena mundur ke dalam, sehingga keberadaan Pulau Nipah sangat perlu untuk direhabilitasi. Illegal logging yang merajalela di seantero Indonesia tidak ada tindakan nyata dalam pemberantasannya, padahal akibat buruk baik banjir maupun kerugian Negara secara finansial sudah sangat dirasakan, tetapi para petinggi kita hanya sebatas menunjukkan kesalahan, bukan menunjukkan solusi, belum lagi implementasi dimana mendengar dan mempertimbangkan masukan tidak tersentuhs ama sekali.
Seperti dikatakan kunci keberhasilan adsalah menciptakan ketergantungan dan agar hasil kemajuan Batam tetap di export melalui Singapore, maka Singapore tidak akan pernah ikhlas adanya pelabuhan samudera yang dapat langsung ke direct destination, karena strateginya adalah pembangunan Batam harus memberikan kontribusi kepada Singapore.
Yang paling jelas terlihat kegagalan maupun pemanfaatan kepentingan perekonomian perbatasan adalah Pulau Batam. Momentum menjadikan Batam sebagai pelabuhan alih kapal sudah hilang dimana Malaysia sudah siap dengan Tg. Pelepasnya.
Jika akan membangun perekonomian perbatasan, disarankan agar masyarakat perbatasan harus dididik memiliki nasionalisme yang tinggi dan pejabatnya yang memiliki ketegasan, non politis disamping nasionalisme yang sudah harus dumiliki.
Seandainya criteria tersebut belum tercapai, maka menghidupkan ekonomi perbatasan jangan besar-besaran seperti Batam tetapi cukup sekedar menghidupi masyarakat perbatasan.
Sebagai penutup ciptakanlah kewaspadaan dalam kehidupan perekonomian perbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari Bersama Membangun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur