Nunukan Zoners Balikpapan - Dalam waktu empat jam, Balikpapan berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), untuk kategori meminum air kelapa dengan peserta terbanyak, Minggu (22/2), di Pantai Manggar. Sejak pukul 7.00 hingga pukul 11.00 siang, panitia MURI mencatat ada 2.555 kelapa yang diminum airnya oleh warga Balikpapan. Dengan demikian, Balikpapan berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dengan jumlah 2.006 kelapa tahun 2006 lalu. "Persyaratan untuk memecahkan rekor, dia harus lebih 10 persen dari sebelumnya. Itu sudah lebih 10 persen," kata Manajer MURI, Paulus Pangka, Minggu (22/2), usai penyerahan sertifikat rekor ke Walikota Balikpapan, Imdaad Hamid. Sebelum acara dimulai, warga Balikpapan sudah memenuhi pantai. Bahkan, 1.080 pelajar SMAN 8 Lamaru, sudah memenuhi pantai. Di tangan masing-masing sudah memegang kelapa, bersiap memecahkan rekor. "Aduh, lama banget mulainya, sudah haus menunggu dari tadi," kata Dimas, pelajar. Dalam hitungan ketiga pemandu acara, semua pelajar ini serentak meneguk air kelapanya. Perasaan gembira tak bisa mereka tutupi dari raut wajahnya. "Aduh haus benar, langsung kuhabiskan saja. Airnya manis," kata seorang siswi. Saking bersemangatnya, ada yang menghabiskan air kelapa tanpa menggunakan sedotan. Lubang di buah kelapa itu langsung ditempelkan ke mulut. "Wah tumpah nih airnya, baju jadi basah," kata pelajar lainnya. Dimas dan rekannya diminta pihak sekolah agar hadir untuk ikut memecahkan record minum air kelapa terbanyak. "Kami juga mau merayakan HUT Balikpapan yang ke-112 ini," katanya. Selain para pelajar, sedikitnya 300 anggota Yayasan Budi Luhur ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Dalam waktu bersamaan, puluhan pejabat Pemkot Balikpapan juga ikut andil meminum air kelapa. Diatas panggung tampak Walikota Balikpapan Imdaad Hamid dan istri, Azimah Imdaad, Kapolres Balikpapan AKBP Suwono Rubianto, dan Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Ahmadi Heri Purwanto. Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Ekonomi dan Iptek, Titin Maryatin Sukarya, menilai banyaknya sertifikat MURI yang diterima Balikpapan, akan menarik minat warga dari luar daerah untuk datang ke Balikpapan. "Ini suatu teknik public relation agar dapat melirik semua nusantara, ada apa di Balikpapan? Saya tahu di Balikpapan sudah ada rekor ikan bakar, nasi goreng. Ini sangat bagus untuk menarik minat untuk datang ke Balikpapan," katanya.
Sediakan 4.000 Kelapa
Untuk mempersiapkan ribuan kelapa yang digunakan memecahkan record MURI, sepuluh pemanjat dikerahkan untuk memetik buah dari kebun kelapanya masing-masing. Ketua RT 11 Lamaru, Untung Pribadi, Minggu (22/2), mengatakan butuh waktu tiga hari untuk menyediakan lebih 4.000 kelapa. "Kelapanya dari kebun warga yang tinggal di Lamaru, ini sebenarnya tidak dijual lagi. Hitungannya hanya upah panjat saja, setiap satu kelapa dihitung Rp 1.000," ujarnya. Sekitar pukul enam pagi, 15 warga sudah mulai mengupas buah kelapa. Untung memperkirakan hingga pukul 11 wita kemarin, sudah 3000 kelapa yang dikupas dan diminum. (m23)
Waduh....banyak amat tuh kelapanya...heheh
BalasHapusSelamat Buat Balikpapan atas rekor murinya..