Selamat Datang di Blog Nunukan Zoners Community - Media Komunikasi Informasi Masyarakat Nunukan

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Senin, 02 Maret 2009

300 Anggota JI Pulang dari Moro

300 Anggota JI Pulang dari Moro
Sabtu, 8 Maret 2008 | 21:06 WIB

Nunukan Zoners Jakarta - Polri kini tengah meningkatkan penjagaan dan pengawasan di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Moro, Philipina. Ada sekitar 300 warga Indonesia yang menjadi pasukan relawan Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) berlatih perang di wilayah Moro, Filipina. Langkah Polri untuk meningkatkan penjagaan dan pengawasan di wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah Filipina ini sebagai langkah antisipasi agar para pasukan relawan JI yang telah mendapat gemblengan latihan perang ini tidak masuk wilayah RI kembali. "Itu informasi dari Bai Haki. Masih banyak warga Indonesia di Moro dan ikut berlatih perang," kata mantan Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri Brigjen Bekto Suprapto, yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara, Sabtu (8/3). Bai Haki adalah salah satu tokoh teroris JI asal Indonesia yang tertangkap pada 17 Februari 2008 lalu di Moro. Menurut informasi dari Bai Haki, teman-temannya yang menjadi pasukan relawan di Moro dan ikut latihan perang jumlahnya mencapai sekitar 300 orang. Namun belum dapat informasi kapan mereka ini akan pulang ke Indonesia. Menurut Bekto, daerah perbatasan yang juga menjadi konsentrasi Polri, selain Manado, adalah Nunukan, Kalimantan Timur. Dari dua daerah perbatasan ini, Nunukan adalah yang paling mudah dan paling dekat dengan Filipina.Dari Filipina ke Indonesia lewat Nunukan bisa ditempuh lewat dua jalur, yakni jalur darat bus dan jalur laut yang pendek. Hanya sekitar dua jam saja dan melewatiwilayah-wilayah kecil seperti Tawao, Sampurna, Sandakan, Tahuna, Mindanao dan lainnya. Sementara Manado, Sulawesi Utara, yang juga berbatasan dengan Moro, Filipina, jarak tempuhnya cukup jauh, yakni bisa 20 jam-28 jam perjalanan laut. Di samping jarah tempuh yang cukup jauh, masih ada kendala ombak besar dan wilayahnya tergolong sepi. Dengan kondisi ini, diperkirakan para pasukan relawan JI yang tengah berlatih perang di Moro itu bila pulang ke Indonesia akan lebih memilih lewat daerah Nunukan, Kalimantan Timur. Selain dekat, daerah ini juga ramai, sehingga mereka mudah berbaur dengan masyarakat dan tidak gampang dicurigai. Untuk jalur Manado, selain jarak tempuh yang panjang, juga susah, berbahaya dari segi cuaca, keselamatan perjalanan, dan banyaknya patroli laut. Apalagi daerah ini juga sepi, sehingga mereka mudah dicurigai. Daerah ini juga bukan basis JI, sehingga susah mencari bantuan. Hanya saja Bekto selaku Kapolda Sulut mengaku tetap mempeketat penjagaan dan pengawasan di wilayah Menado. Sebab beberapa waktu lalu Hutomo Pamungkas alias Mubarok, juga pernah membangun kekuatan di Menado. "Tapi tidak berhasil. Kekuatan dan kerukunan beragama di Menado sangat tinggi. Sehingga polisi dengan mudah menyergap mereka," kata Bekto. Menurut Bekto, langkah meningkatkan pengawasan dan pengetatat penjagaan di daerah perbatasan, selain rawan masuknya teroris, pesisir Manado juga diwaspadai akan masuknya illegal fishing, penyelundupan senjata api, dan kejahatan transnasional lain. "Itu pesan utama Kapolri bagi kami yang ada di wilayah perbatasan. (Persda Network/Sugiharto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Bersama Membangun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa suku Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.

Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.

Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.

Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:
- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak

Kata Mutiara Hari Ini

Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidaknyataan....

Info Visitor