Selamat Datang di Blog Nunukan Zoners Community - Media Komunikasi Informasi Masyarakat Nunukan

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Selasa, 11 Maret 2008

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto

  • Terletak di Km 54 Jalan Raya Balikpapan-Samarinda dengan luas hutan lebih kurang 70.000 Ha. Areal ini dijadikan lokasi Wana Riset (tempat riset hutan) oleh Kanwil Kehutanan Prop. Kalimantan Timur, guna pengafaan jenis pohon-pohonan langka dan penangkaran orang utan. Lokasi ini cicik untuk untuk perkemahan dan lintas alam.
  • Fasilitas: ruang pertemuan, mess, kantor.
  • Untuk masuk ke lokasi ini harus mendapat ijin dari petugas yang ada di Wana riset di lokasi tersebut.

Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

Taman Nasional Kayan Mentarang

Samarinda (ANTARA News) - Nun jauh di pedalaman Kalimantan terdapat hamparan hutan tropis dengan ekosistem dataran tinggi yang masih terjaga. Namanya Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM).

Kawasan seluas 1,32 juta hektare ini, dikenal karena merupakan taman nasional terluas di Asia.

Kondisi alam yang kurang bersahabat karena berbukit-bukit dan berlembah-lembah, serta bertebing curam membuat kawasan itu aman dari tangan perambah hutan. Letaknya juga jauh di pedalaman Kalimantan, sehingga menyulitkan bagi mobilisasi alat-alat berat dari kota.

Sebagian kawasan konservasi itu memang ada yang rusak, khususnya yang dekat dengan Sabah dan Serawak, Malaysia.

Namun secara umum, kawasan yang ditetapkan pertama kali pada tahun 1980 sebagai Cagar Alam oleh Menteri Pertanian Indonesia itu masih bagus ketimbang hutan di Indonesia.

Kawasan itu selain memiliki keanekaragaman hayati luar biasa juga menyimpan potensi wisata yang menggagumkan karena terdapat lokasi peninggalan pra-sejarah serta kehidupan asli warga Dayak yang masih mempertahankan tradisinya sejak ribuan lalu.

Semuanya belum ada yang berubah. Di Taman Nasional Kayan Mentarang seolah waktu berhenti.

Di kawasan itu, komunitas warga Dayak Punan masih mempertahankan kehidupan meramu hasil hutan ikutan –damar, sarang burung dan gaharu. Mereka tidak pernah menetap dalam satu lokasi.

Selain Dayak Punan terdapat komunitas sub-etnik Dayak yang diperkirakan jumlahnya sekitar 21.000 orang. Mereka juga memiliki sub kelompok bahasa bermukim di dalam dan di sekitar taman nasional.

Komunitas Dayak, seperti suku Kenyah, Kayan, Lundayeh, Tagel, Saben dan Punan mendiami sekitar 50 desa yang ada di kawasan TNKM.

Mereka masih mempertahankan tradisi, masih tinggal di rumah Lamin –rumah panggung khas Dayak yang bisa ditinggali 100 orang– serta pola berladang.

Kehidupan warga Dayak di rumah Lamin menarik perhatian sejumlah wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan itu.

Peninggalan kuburan batu di hulu Sungai Bahau dan hulu Sungai Pujungan, yang merupakan peninggalan suku Ngorek, juga menggugah minat wisatawan serta para peneliti.

Namun, karena TNKM merupakan bagian “heart of Borneo” yang jauh di pedalaman, perlu biaya besar, waktu dan tenaga untuk mencapai kawasan itu.

Mencapai kawasan TNKM bisa melalui Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, karena kawasan konservasi itu berada dalam dua kabupaten tersebut. Sebagian kawasan TNKM berbatasan dengan Serawak di Kabupaten Malinau dan sebagian berbatasan dengan Sabah di Kabupaten Nunukan.

Mencapai lokasi tersebut membutuhkan dana jutaan rupiah dari ibukota provinsi Kaltim Samarinda karena harus menggunakan berbagai alat transportasi mulai dari pesawat, darat dan sungai.

Bagi para wisatawan, mungkin ada satu hal yang mengejutkan saat berkunjung ke TNKM, yakni apabila beruntung bersua dengan satwa langka yang sebelumnya sudah dianggap punah dari bumi Borneo, yakni Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis).

Hasil survei yang dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Dana Suaka Margasatwa (World Wild-life Fund/WWF) Indonesia dan mahasiswa Laboratorium Keanekaragaman Hayati Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman pada Februari hingga maret 2007 menemukan bahwa populasi satwa langka tersebut hanya berkisar 25 hingga 45 ekor.

Gajah Kalimantan berbeda dengan Gajah Sumatera dan Gajah Asia. Gajah ini adalah sub-spesies dari gajah Asia. Asal usul gajah Kalimantan masih merupakan kontroversi. Terdapat hipotesis bahwa mereka dibawa ke pulau Kalimantan. Pada tahun 2003, penelitian DNA mitokondria menemukan bahwa leluhurnya terpisah dari populasi daratan selama pleistosen, ketika jembatan darat yang menghubungkan Kalimantan dengan kepulauan Sunda menghilang 18.000 tahun yang lalu.

Spesies ini kini berstatus kritis akibat hilangnya sumber makanan, perusakan rute migrasi dan hilangnya habitat mereka. Dilaporkan pada tahun 2007 hanya terdapat sekitar 1.000 gajah.

Kondisi alam yang berbukit-bukit, berhutan lebat serta dingin menyebabkan Gajah Kalimantan itu mengalami evolusi sehingga memiliki tubuh lebih kecil, telinga yang lebar, gading dan belalainya lebih panjang, serta ekornya nyaris menyentuh tanah serta berbulu panjang dan lebat.

Kawasan TNKM terletak pada ketinggian antara 200 meter sampai sekitar 2.500 m di atas permukaan laut, mencakup lembah-lembah dataran rendah, dataran tinggi pegunungan, serta gugus pegunungan terjal yang terbentuk dari berbagai formasi sedimen dan vulkanis.

Selama puluhan tahun banyak pihak meyakini gajah sudah punah di Kalimantan, namun berdasarkan penelitian WWF, KSDA Kaltim dan Universitas Mulawarman Samarinda belum lama ini, ada kawanan satwa langka itu di kawasan hutan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kaltim, namun terancam segera punah.

Dari data Forum Pecinta Satwa Kaltim, gajah kalimantan (Elephas Maximus Borneensis) merupakan spesies gajah Asia dan Sumatra yang terisolasi sekira 300.000 tahun lalu. Gajah kalimantan dinilai termasuk satwa paling langka untuk spesies gajah karena memiliki perbedaan dengan satwa sejenis yang terdapat di berbagai belahan dunia.

Gajah kalimantan merupakan gajah pegunungan, karena topografi kawasan Hutan Sebuku yang tinggi dan berbukit. Gajah ini beda dengan gajah sumatera karena merupakan sub spesies gajah asia. Dari hasil uji DNA, gajah kalimantan memiliki perbedaan genetik dengan gajah di Srilangka, India, Bhutan, Bangladesh, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, semenanjung Malaysia dan Sumatera.

Namun, selama ini belum ada upaya dari pemeritah untuk melakukan perlindungan terhadap gajah yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia itu. Upaya terpenting bagi pemerintah adalah menyelamatkan kawasan konservasi itu dari berbagai kegiatan untuk merusak hutan yang menjadi habitat Gajah Kalimantan.

Bagi wisatawan yang beruntung, melihat gajah kalimantan di TNKM merupakan suatu hal luar biasa karena melibat sebuah keajaiban dunia yang masih berkelana di rimba Kalimantan.


Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

PLN Nunukan

Perusahaan monopoli, tanpa pesaing. Barang yang dijual dibutuhkan banyak orang. Perusahaan yang sangat menguntungkan? Belum tentu. Tidak percaya? Tanya saja Perusahaan Listrik Negara ranting Nunukan. Seperti PLN-PLN di daerah lain pada umumnya, PLN di pulau Nunukan juga terbelit masalah klise: beban yang ada melebihi kemampuan dari kapasitas mesin pembangkit. Akibatnya tentu saja adalah pemadaman yang digilir kepada pelanggan PLN secara rutin. Sehingga, katakanlah jika saja RW 05 saat ini mati listrik dan RW 06 tidak, namun 2 hari kemudian RW 05 yang mati dan RW 06 yang nyala, adalah sudah menjadi pemandangan biasa di Nunukan.

Namun, pemandangan biasa tersebut menjadi luar biasa, terutama untuk tiga hari terakhir ini (22, 23, dan 24 Jan 08--red). Dalam tiga hari ini, daerahku mengalami mati listrik selama dua hari @ 24 jam pemadaman. Maksudnya, daerahku mengalami mati listrik selama 24 jam penuh, kemudian menyala kembali selama 24 jam, lalu mati lagi selama 24 jam. Jadi, mati, nyala, dan mati. Di daerahku, polanya adalah mati di sore hari, dan baru menyala kembali di sore hari keesokan harinya...Is that something?

Bagiku pribadi, tidak ada masalah jika tidak ada listrik di kamarku sekedar untuk menyalakan tv, pc, kulkas, atau perangkat hiburan dan lainnya yang membuat hidup lebih nyaman, yang menggunakan listrik. Karena justru ketika mati listrik, aku merasa lebih rileks dan dapat menikmati momen dari ritme kehidupan yang serasa melambat. Cukup dengan sebatang lilin di kamar atau kadang menikmati bintang ketika langit cerah di lantai atas kosku, aku sudah merasa terhibur. Sederhana memang (Mungkin karena hal ini aku ditempatkan di Nunukan?).

Namun hal ini menjadi masalah ketika aku tidak bisa me-recharge baterai ponselku. Yup, dengan aktivitasku, baterai ponselku sering tidak bisa melewati 24 jam tanpa di-recharge kembali. Beginilah risiko menjemput rizki di sektor telekomunikasi; ponsel merupakan benda ke-2 yang harus selalu dibawa. Yang pertama? Dompet, tentu saja...

Berbicara tentang aktivitas menjemput rizki, sebenarnya inilah alasan mengapa aku menulis ini. Prestasi PLN kali ini sungguh membuatku pontang-panting. Ibarat tubuh yang sering berolahraga, akhirnya ambruk juga ketika tubuh tidak lagi mendapat suplai energi yang cukup. Nah, perangkat telekomunikasi juga mirip seperti itu. Tetapi, seperti tubuh yang masih bisa mengambil energi cadangan dari otot ketika benar-benar tidak ada suplai energi, perangkat telekomunikasi juga punya sumber energi cadangan: baterai. Namun sayangnya, tidak semua baterai mampu menahan derita selama 24 jam. Dan ketika hal itu terjadi, it's time to panic!

Hehe. Sebenarnya tidak perlu panik. Karena masih ada perangkat yang di Nunukan bukanlah barang yang asing: genset. Ya, genset. Idealnya, genset dapat menyala otomatis ketika listrik PLN padam. Dan idealnya, di seluruh titik-titik penting di mana ada perangkat telekomunikasi, ada genset. Mengingat di Nunukan dan di Kalimantan pada umumnya, kemampuan PLN di dalam menyediakan listrik belum bisa dibandingkan dengan di Pulau Jawa. Namun tentu saja, di dunia ini tidak ada buatan manusia yang ideal. Pada akhirnya, ketiadaan sumber energi tentu saja akan meniadakan banyak hal, dan yang terpenting, membuatku harus berkali-kali bersabar.

Mungkin hal ini terkesan egois, melihat ketidakmampuan PLN dari sisi kerugian pelanggannya saja, dan belum melihat dari sisi mengapa dan bagaimana PLN bisa seperti itu. Namun aku tidak akan membahas dari sisi PLN. Karena sekali lagi, alasannya adalah klasik. Cukup banyak tulisan-tulisan maupun penelitian yang dilakukan tentang hal tersebut. Dalam tulisan ini, aku ingin kita bersama-sama mengingat bahwa kita dituntut untuk selalu berbuat yang terbaik, seakan kita hidup lama di dunia, dan bersiap menujuNya juga yang terbaik seakan kita mati esok.

Jadi, kita memang dituntut untuk selalu berbuat yang terbaik di dalam segala hal, termasuk di dalam aktivitas apapun yang kita lakukan. Seorang guru berusaha sebaik-baiknya mengajar dengan keikhlasan dan mengajar sekaligus dengan contoh perbuatan. Sang murid selalu mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk menyerap setiap tetes-tetes ilmu. Seorang hakim yang baik selalu berusaha memutuskan perkara dengan seadil-adilnya. Para karyawan selalu mengerahkan kemampuannya yang terbaik menunaikan kewajiban, baru kemudian menuntut haknya. Penjual makanan menjual makanannya dengan kualitas terbaik, tidak mengandung bahan-bahan yang tidak menyehatkan dan berbahaya bagi pembelinya, aparat keamanan yang jujur dan melindungi warganya, dan apapun perkerjaan lainnya, selalu kita berikan yang terbaik. Marilah kita bersama-sama berusaha terlebih dulu dan kemudian berdo'a kepada Allah swt dalam melakukan apapun sepanjang menuju kebaikan. Dan semoga, semua itu adalah yang terbaik dari kita.


Selama periode 'mencekam' tanpa listrik tersebut, alhamdulillah dari ke-3 operator seluler di sini tidak ada yang padam sinyal. Semua lolos, memberikan konsistensi layanannya yang insya Allah terbaik. Pelanggan tidak mau dan tidak usah tahu, ada atau tidak ada listrik, sinyal di ponsel harus selalu ada. Bagaimana dengan PLN?

Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

TNI AL Tangkap Kapal Kayu Ilegal Tujuan Malaysia

Surabaya, Satuan patroli keamanan laut Pangkalan TNI AL (Lanal) Tarakan berhasil menangkap Kapal Layar Motor (KLM) Uru Cina yang membawa 30 meter kubik kayu atau sekitar 150 batang dengan tujuan Tawao, Malaysia. Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful di Surabaya, Rabu menjelaskan bahwa kapal itu ditangkap di sekitar perairan Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur karena tidak dilengkapi dokumen yang sah. "Penangkapan kapal berbendera Indonesia itu berawal dari kecurigaan personel Lanal Tarakan yang sedang melakukan patroli menggunakan kapal patroli Kaltara yang mengetahui ada kapal layar motor yang berlayar mengarah ke utara," katanya. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata kapal yang dinakhodai oleh Irwan itu berlayar dari pelabuhan Batu Putih. "Sesuai keterangan Komandan Lanal Tarakan, Kolonel Laut (P) Hadi Susilo, saat diadakan pemeriksaan awal terhadap kapal yang bercat biru putih itu, ternyata nakhoda tidak bisa menunjukan surat ijin berlayar dan surat muatan kapal berupa kayu Hitam Asmara sebanyak 150 batang," katanya. Atas temuan itu, personel kapal patroli Kaltara kemudian menggiring KLM Uru Cina beserta tujuh orang ABK-nya ke Lanal Tarakan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menurut Kadispen, kasus pembalakan liar di sekitar perbatasan Indonesia dengan Malaysia Timur tersebut sebenarnya sering terjadi, walaupun dalam skala yang kecil. "Modus operandinya kayu-kayu yang diduga merupakan hasil pembalakan liar dari hutan-hutan di Kaltim, diangkut dengan menggunakan kapal-kapal motor kecil yang berbobot mati sekitar 17?25 gross tonase menuju Kota Tawao, Malaysia Timur," ujarnya. Dikatakannya, untuk menghindari pemeriksaan dari aparat yang berwenang, para pelaku membawa kapal itu berlayar pada malam hari. "Karena itu, TNI AL dalam hal ini Lanal Tarakan dan Stasiun TNI AL (Sional) Nunukan yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Malaysia beserta unsur-unsur kapal perang lainnya semakin meningkatkan patroli di wilayah tersebut," ujarnya. Sumber : Antara

Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

Tanda kalau si Dia Jodoh Anda

1. Gunakan seluruh pancaindera

Jodoh adalah perkara yang sudah ditetapkan oleh Tuhan yang maha esa. Tetapi bagaimana kita hendak mengetahui dia memang ditakdirkan untuk kita? Tuhan mengurniakan manusia telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan akal untuk berfikir. Jadi gunakan sebaik-baiknya bagi mengungkapkan rahsia cinta yang ditakdirkan. Dua manusia yang rasa mereka dapat hidup bersama dan memang dijodohkan pasti memiliki ikatan emosi, spiritual dan fizikal antara keduanya.

Apabila bersama, masing-masing dapat merasai kemanisan cinta dan saling memerlukan antara satu sama lain. Lalu gerak hati mengatakan, dialah insan yang ditakdirkan untuk bersama. Benarkah ia seperti yang diperkatakan? Berikut adalah 10 petanda yang menunjukkan dia adalah jodoh kita.

2. Bersahaja

Kekasih kita itu bersikap bersahaja dan tidak berlakon. Cuba perhatikan cara dia berpakaian, cara percakapan, cara ketawa serta cara makan dan minum. Adakah ia spontan dan tidak dikawal ataupun kelihatan pelik.

Kalau ia nampak kurang selesa dengan gayanya, sah dia sedang berlakon. Kadang-kadang, kita dapat mengesan yang dia sedang berlakon. Tetapi, apabila dia tampil bersahaja dan tidak dibuat-buat, maka dia adalah calon hidup kita yang sesuai. Jika tidak, dia mungkin bukan jodoh kita.

3. Senang bersama

Walaupun kita selalu bersamanya, tidak ada sedikit pun perasaan bosan, jemu ataupun tertekan pada diri kita. Semakin hari semakin sayang kepadanya. Kita sentiasa tenang, gembira dan dia menjadi pengubat kedukaan kita.

Dia juga merasainya. Rasa senang sekali apabila bersama. Apabila berjauhan, terasa sedikit tekanan dan rasa ingin berjumpa dengannya. Tidak kira siang ataupun malam, ketiadaannya terasa sedikit kehilangan.

4. Terima kita seadanya

Apapun kisah silam yang pernah kita lakukan, dia tidak ambil peduli. Mungkin dia tahu perpisahan dengan bekas kekasihnya sebelum ini kita yang mulakan.

Dia juga tidak mengambil kisah siapa kita sebelum ini. Yang penting, siapa kita sekarang. Biarpun dia tahu yang kita pernah mempunyai kekasih sebelumnya, dia tidak ambil hati langsung. Yang dia tahu, kita adalah miliknya kini.

Dia juga sedia berkongsi kisah silamnya. Tidak perlu menyimpan rahsia apabila dia sudah bersedia menjadi pasangan hidup kita.

5. Sentiasa jujur

Dia tidak kisah apa yang kita lakukan asalkan tidak menyalahi hukum hakam agama. Sikap jujur yang dipamerkan menarik hati kita. Kejujuran bukan perkara yang boleh dilakonkan. Kita dapat mengesyaki sesuatu apabila dia menipu kita.

Selagi kejujuran bertakhta di hatinya, kebahagiaan menjadi milik kita. Apabila berjauhan, kejujuran menjadi faktor paling penting bagi suatu hubungan.

Apabila dia tidak jujur, sukar baginya mengelak daripada berlaku curang kepada kita. Apabila dia jujur, semakin hangat lagi hubungan cinta kita. Kejujuran yang disulami dengan kesetiaan membuahkan percintaan yang sejati. Jadi, dialah sebaik-baik pilihan.

6. Percaya Mempercayai

Setiap orang mempunyai rahsia tersendiri. Adakalanya rahsia ini perlu dikongsi supaya dapat mengurangkan beban yang ditanggung.

Apabila kita mempunyai rahsia dan ingin memberitahu kekasih, adakah rahsia kita selamat di tangannya? Bagi mereka yang berjodoh, sifat saling percaya mempercayai antara satu sama lain timbul dari dalam hati nurani mereka.

Mereka rasa selamat apabila memberitahu rahsia-rahsia kepada kekasihnya berbanding rakan-rakan yang lain. Satu lagi, kita tidak berahsia apa pun kepadanya dan kita pasti rahsia kita selamat. Bukti cinta sejati adalah melalui kepercayaan dan kejujuran. Bahagialah individu yang memperoleh kedua-duanya.

7. Senang Bekerjasama

Bagi kita yang inginkan hubungan cinta berjaya dan kekal dalam jangka masa yang panjang, kita dan dia perlu saling bekerjasama melalui hidup ini. Kita dan kekasih perlu memberi kerjasama melakukan suatu perkara sama ada perkara remeh ataupun sukar.

Segala kerja yang dilakukan perlulah ikhlas bagi membantu pasangan dan meringankan tugas masing-masing. Perkara paling penting, kita dan dia dapat melalui semua ini dengan melakukannya bersama-sama.

Kita dan dia juga dapat melakukan semuanya tanpa memerlukan orang lain dan kita senang melakukannya bersama. Ini penting kerana ia mempengaruhi kehidupan kita pada masa hadapan.

Jika tiada kerjasama, sukar bagi kita hidup bersamanya. Ini kerana, kita yang memikul beban tanggungjawab seratus peratus. Bukankah ini menyusahkan?

8. Memahami diri kita

Bagi pasangan yang berjodoh, dia mestilah memahami diri pasangannya. Semasa kita sakit dia bawa ke klinik. Semasa kita berduka, dia menjadi penghibur. Apabila kita mengalami kesusahan, dia menjadi pembantu. Di kala kita sedang berleter, dia menjadi pendengar.

Dia selalu bersama kita dalam sebarang situasi. Tidak kira kita sedang gembira ataupun berduka, dia sentiasa ada untuk kita.

Dia juga bersedia mengalami pasang surut dalam percintaan. Kata orang, ‘lidah sendiri lagikan tergigit, inikan pula suami isteri’. Pepatah ini juga sesuai bagi pasangan kekasih.

Apabila dia sentiasa bersama kita melalui hidup ini di kala suka dan duka, di saat senang dan susah, dialah calon yang sesuai menjadi pasangan hidup kita.

9. Tampilkan kelemahan

Tiada siapa yang sempurna di dunia. Tipulah jika ada orang yang mengaku dia insan yang sempurna daripada segala sudut.

Pasti di kalangan kita memiliki kelemahan dan keburukan tertentu. Bagi dia yang bersedia menjadi teman hidup kita, dia tidak terlalu menyimpan rahsia kelemahannya dan bersedia memberitahu kita.

Sudah tentu bukan senang untuk memberitahu dan mengakui kelemahan di hadapan kekasihnya. Malah, dia tidak segan mempamerkan keburukannya kepada kita.

Misalnya, apabila dia bangun tidur ataupun sakit dan tidak mandi dua hari, dia tidak menghalang kita daripada melawatnya. Apabila kita dan dia saling menerima kelemahan dan sifat buruk masing-masing, memang ditakdirkan kita hidup bersamanya.

10. Kata hati

Dengarlah kata hati. Kadangkala, manusia dikurniakan Tuhan deria keenam yang dapat mengetahui dan memahami perasaan pasangannya.

Dengan deria batin ini juga kita dapat saling tahu perasaan masing-masing. Kita dan dia juga dapat membaca fikiran antara satu sama lain dan dapat menduga reaksi dan tindak balas pada situasi tertentu.

Apabila kita yakin dengan pilihan hidup kita, tanyalah sekali lagi. Adakah dia ditakdirkan untuk kita? Dengarlah kata hati dan buatlah pilihan. Serahlah segalanya pada ketentuan yang maha berkuasa.

Mimpi

Jodoh dan pertemuan semuanya di tangan Tuhan. Manusia hanya perancang di pentas dunia ini dan skripnya ditulis oleh yang maha esa. Adakalanya, dalam memainkan peranan sebagai pelakon, diberi petunjuk melalui mimpi.

Mimpi memang mainan tidur, tetapi apabila kita melakukan sembahyang Istikharah dan memohon supaya Tuhan memberikan petunjuk, insya-Allah dengan izinnya kita mendapat mimpi petunjuk. Jika dia pilihan kita, buatlah keputusan sebaiknya.

Jika tidak, tolaklah dia dengan baik. Semua yang kita lakukan ini adalah bagi mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Ingatlah, nikmat di dunia ini hanya sementara. Nikmat di akhirat adalah kekal selamanya.

Fikirkanlah. Adakah dia jodoh kita?

“ Manusia merancang, Allah menentukan.”

Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

Photo Wilayah Sebatik






Kota Tawau Sabah




Batas Negara RI-Malaysia




Wilayah Sebatik




Patok Batas Negara RI-Malaysia




Pos Jaga Perbatasan RI









Dermaga Sebatik




1 Speedboat 2 bendera




batas negara RI




hutan mangrove


cekakak




pisang ekspor




bermain




pemandangan Kota Tawau dari atas bukit




Jalan lingkar Pulau Sebatik




ekspor pisang




1 rumah 2 negara




Anak2 Sebatik




wanita sebatik


Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa suku Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.

Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.

Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.

Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:
- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak

Kata Mutiara Hari Ini

Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidaknyataan....

Info Visitor