Selamat Datang di Blog Nunukan Zoners Community - Media Komunikasi Informasi Masyarakat Nunukan

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Senin, 11 Februari 2008

Kalau Jodoh, Tak Lari ke Mana

Kisah novel dengan topik cinta seolah tidak pernah ada habisnya. Interaksi antara dua insan membuat siapa pun yang membaca bisa melayang menikmati keindahan cinta. Apalagi kisah cinta karangan Habiburrahman El Shirazi, Ketika Cinta Bertasbih. Tak seorang pun menampik keindahan cinta yang digambarkan di dalamnya.

Ketika Cinta Bertasbih jilid dua ini masih tetap melanjutkan kisahnya yang pertama. Sang tokoh utama adalah Azzam. Dia kuliah di Mesir sekaligus menghidupi dua adiknya yang kuliah di Indonesia. Perjuangan hidup yang keras pernah dirasakannya.

Tidak mungkin jika dia hanya bersekolah tanpa bekerja. Akhirnya, Azzam memutuskan membuka warung bakso di Mesir. Kejujurannya dalam berbisnis membuat warungnya berkembang pesat. Kehidupan dua adiknya di Indonesia pun terjamin dengan baik.

Suatu ketika, Azzam bertemu Anna -wanita cantik yang ternyata anak kiai asal Indonesia. Peristiwa itu membuat Azzam berniat menikahi Anna. Tanpa melalui proses pacaran sebelumnya, Azzam lalu memberanikan diri melamar Anna.

Dengan keyakinan penuh, Azzam berniat melamar Anna. Sayang, lamaran itu ditolak. Bukan tanpa sebab, ternyata, Anna sudah dilamar terlebih dahulu oleh Furqan. Azzam terkejut mendengar nama itu karena Furqan adalah nama sahabat dekatnya di Mesir.

Azzam akhirnya mundur. Tak pantas rasanya memperebutkan wanita dengan mengorbankan jalinan sahabat. Peristiwa tersebut membuat Azzam cukup terpukul. Dia pun memutuskan segera menyelesaikan kuliah dan kembali ke Indonesia.

Meski mundur dari persaingan, Azzam tidak memutuskan tali silaturahmi dengan ayah Anna. Azzam akhirnya lulus dan kembali ke Indonesia. Tepatnya di Solo, Azzam membuka warung bakso cinta dan sukses. Namun, itu tidak menutup kekosongan hati Azzam untuk memiliki pendamping hidup.

Mencari ke sana-ke mari, jodoh tak kunjung ditemukan. Azzam akhirnya lari ke ayah Anna. Permintaan tersebut dipenuhi. Sang kiai memiliki calon wanita cantik. Sayang, dia sudah janda, namun masih perawan. Namanya adalah Anna, ya anaknya sendiri. Azzam terkejut, mengapa Anna bisa bercerai?! Ke mana Furqan?

Kisah cinta Azzam dan Anna membuat kita tersentuh tiap kali membacanya. Perilaku santun yang ditunjukkan Azzam membuat para wanita luluh menghadapinya. Romantis, indah, dan menarik. (*)

Judul : Ketika Cinta Bertasbih
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Tahun : 2007
Tebal : 412 Halaman
Penerbit : Republika

Baca Lebih Lengkap Artikelnya....

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa suku Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.

Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.

Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.

Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:
- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak

Kata Mutiara Hari Ini

Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidaknyataan....

Info Visitor