Selamat Datang di Blog Nunukan Zoners Community - Media Komunikasi Informasi Masyarakat Nunukan

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Kamis, 26 Februari 2009

Pulau Sebatik Minta Otoritas Khusus

Pembangunan Daerah Perbatasan Tertinggal Jauh
Pulau Sebatik Minta Otoritas Khusus

Nunukan Zoners Sebatik Untunglah, hujan segera berlalu dari Pulau Sebatik. Satu per satu, malam itu, Sabtu (16/8), penduduk kembali memadati kafe terbuka di Desa Sungai Nyamuk. Mereka duduk berbaris, menghadapi layar besar yang tengah menyiarkan pertandingan bulu tangkis dari ajang Olimpiade. Pemain ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan tengah berjuang melawan pasangan Cina Cai Yun/ Fu Haifeng di partai final. Sorak-sorai membahana ketika Markis/Hendra mengakhiri pertandingan dengan kemenangan. Menyaksikan kemenangan itu di Pulau Sebatik memunculkan perasaan bangga yang lebih kuat dari biasanya. Itu pula yang dirasakan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menegpora) Adhyaksa M. Dault. "Begitu menang, saya langsung sujud syukur," ujarnya. Malam tujuh belas Agustus itu, sang Menteri memang tengah menginap di pulau Sebatik. Sebab, keesokan harinya, ia menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kemerdekaan di desa itu. Dalam orasinya, kemenangan itu ia kabarkan kepada peserta upacara. "Semangat bela negara harus terus muncul di dalam sanubari kita. Selanjutnya, saya berharap agar jangan ada sejengkal tanah pun hilang dari negeri kita," katanya. Kehadiran menteri di tengah-tengah masyarakat Sebatik bukan tanpa alasan. Deputi I Pemberdayaan Pemuda Kemenegpora Sakhyan Asmara mengatakan, kunjungan tersebut ditujukan untuk menyebarkan semangat cinta tanah air kepada masyarakat setempat, khususnya para pemuda. "Ini pertama dalam sejarah. Seorang menteri menjadi inspektur upacara di perbatasan negara, khususnya Pulau Sebatik." Adhyaksa tiba di Pulau Sebatik, Sabtu (16/8) sore. Ia bersama Wakil Komandan Jenderal Pasukan Khusus TNI AD Brigjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, dan rombongan menumpang helikopter Super Puma milik TNI AU. Dari sana, sang menteri meninjau Pos III perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Aji Kuning dan Pos I TNI AL di Desa Sungai Pancang. Malam harinya, ia berdialog dengan masyarakat setempat di Hotel Queen. Pulau Sebatik berada di bagian utara Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negeri Sabah Malaysia. Yang menarik, status kepemilikan pulau itu pun terbagi dua. Wilayah utara pulau itu, seluas 187,23 km2, menjadi milik Malaysia. Sementara, wilayah seluas 246, 61 km2, di selatan, milik Indonesia. Di Desa Aji Kuning, sedikitnya terdapat 300 kepala keluarga yang berada tepat di garis perbatasan Indonesia-Malaysia. "Bahkan, ada rumah warga yang berlokasi tepat di garis perbatasan. Jadi, ruang tamunya masuk wilayah Indonesia sedangkan dapurnya ada di Malaysia," kata Camat Sebatik, Asmar, kepada "PR", Sabtu (16/8) malam. Masyarakat setempat memiliki cerita sendiri soal terbaginya status kepemilikan pulau itu. "Dulu, Sebatik --termasuk sebagian pulau Kalimantan dan Tawau (negeri Sabah)-- adalah milik Kerajaan Bulungan. Nah, ceritanya, Raja Bulungan kalah berjudi sehingga harus menyerahkan setengah Pulau Sebatik kepada lawannya," ujarnya. Sebatik milik Indonesia dibagi menjadi dua kecamatan, Sebatik dan Sebatik Barat, dan secara administratif masuk ke wilayah Kab. Nunukan Kalimantan Timur. Jumlah penduduk mencapai 30.000 jiwa, mayoritas berasal dari suku Bugis. Yang menarik, secara ekonomi, masyarakat Pulau Sebatik sangat bergantung kepada Malaysia, khususnya ke Tawau. Hampir semua komoditas yang dihasilkan masyarakat, seperti ikan, sawit, dan cokelat, dijual ke negeri jiran itu. Masyarakat Sebatik pun membeli aneka kebutuhan sehari-hari dari Tawau. Tak heran jika ada dua mata uang yang beredar di sana, yakni rupiah dan ringgit. "Tetapi, kami lebih suka menggunakan ringgit. Nilainya lebih banyak," ujar Budi Witikno (13), pelajar kelas 1 SMP di Sungai Nyamuk, Minggu (17/8). Secara geografis, Pulau Sebatik memang lebih dekat ke Tawau. Perjalanan ke Tawau hanya membutuhkan waktu 15 menit menggunakan speed boat 60 PK. Ongkosnya 15 ringgit (setara Rp 45.000,00). Sementara, perjalanan ke pulau Nunukan membutuhkan waktu 1,5 jam. Ongkosnya pun lebih dari Rp 100.000,00.

**
PULAU Sebatik adalah pintu gerbang Indonesia di Kalimantan. Tak heran, jika kemudian, isu internasional dari sana sering dimunculkan "Jakarta" yang mengakibatkan hubungan Indonesia-Malaysia memanas. Akan tetapi, uniknya, masyarakat Sebatik dan Tawau tak terpengaruh. Mereka tetap menjalin hubungan yang harmonis. Mengapa demikian? Sebagian penduduk Sebatik dan Tawau ternyata masih bersaudara. Mereka berasal dari Bugis. Sebagai ilustrasi, Minggu (17/8), "PR" berbincang dengan Rufaidah (31), penumpang speed boat dari Tawau. "PR" sempat menduga bahwa dia pulang berbelanja. Tetapi, ia mengatakan, pulang dari pernikahan sepupu. Setidaknya, ada empat kasus yang "memaksa" pemerintah mulai memberikan perhatian lebih buat Pulau Sebatik, yakni sengketa kepemilikan pulau Sipadan-Ligitan (2002), eksodus ratusan ribu tenaga kerja, sengketa blok Ambalat (2005), dan Asykar Wataniah (2007). Sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pernah berkunjung ke pulau tersebut. Kendati demikian, hingga kini, masyarakat masih merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah. "Kami mengusulkan agar Sebatik diberikan otoritas khusus, seperti Batam, pada tahun 2010. Hanya dengan itu, kami rasa, Sebatik bisa maju," kata Abdul Latif (40), tokoh masyarakat. Harapan lain yang hingga kini belum dipenuhi pemerintah adalah pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI). Buat masyarakat Sebatik, keberadaan TPI sangat mendesak. "Sehingga kami tak perlu lagi menjual ikan ke Tawau. Sekarang, kami terpaksa menjual ikan ke Tawau seharga 7 ringgit per kilogram. Tetapi, yang membeli ikan-ikan itu, ya orang Sebatik juga. Harganya sudah 10 ringgit per kilogram," kata Abdullah Jamal (48), penduduk Desa Sungai Nyamuk. Sejumlah masyarakat mengaku iri dengan pencapaian pembangunan di Tawau. Jika malam tiba, mereka menyaksikan Kota Tawau yang bermandikan cahaya. Gedung-gedung menjulang tinggi. Sedangkan masyarakat Sebatik hanya mendapat jatah penerangan listrik dua hari sekali. Sebatik pun tak memiliki jaringan air bersih. Mereka mengandalkan curahan air hujan. Selain itu, banyak lagi soal yang mendera Sebatik. Ruas-ruas jalan yang rusak, keberadaan rumah sakit, pelabuhan yang representatif, sekolah, dan sebagainya.

**

KETIKA berkunjung ke pulau itu, Adhyaksa merasakan betul derita masyarakat. Tapi, dia tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berharap. "Sekarang, kita melihat Tawau bersinar. Nanti, 5 tahun lagi, harapan saya, Tawaulah yang melihat kita. Mereka akan silau melihat Sebatik," ujar sang menteri sambil menikmati kilauan sinar Kota Tawau di seberang, Sabtu (16/8) petang. (Hazmirullah/"PR")***

1 komentar:

  1. SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<






    SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI KANJENG<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    BalasHapus

Mari Bersama Membangun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa suku Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.

Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.

Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.

Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:
- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak

Kata Mutiara Hari Ini

Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidaknyataan....

Info Visitor