Selamat Datang di Blog Nunukan Zoners Community - Media Komunikasi Informasi Masyarakat Nunukan

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Kamis, 05 Juni 2008

Produksi Telur Ayam Nunukan

A. Kesesuaian inovasi/Karakteristik lokasi

Ayam Nunukan adalah sumber plasma nutfah lokal Propinsi Kalimantan Timur yang keberadaannya sudah sangat langka dan terancam punah. Pola pemeliharaan yang kebanyakan masih bersifat tradisional menyebabkan ayam ini mengalami penurunan produktivitas dan mutu genetik karena bercampur dengan ayam buras lainnya. Pada saai ini pemanfaatan sumber daya genetik ayam nunukan sangat penting untuk dilakukan karena bertujuan untuk memperoleh ayam buras unggul yang adaptif, produktif dan sifat-sifat unggul lain. Produktivitas ayam banyak ditentukan kualitas genetik, pakan dan lingkungan. Salah satu cara awal untuk meningkatan mutu genetik ayam nunukan saat ini adalah dengan cara penerapan program seleksi dan hibridisasi Seleksi akan meningkatkan frekuensi gen-gen yang diinginkan dan menurunkan frekuensi gen-gen yang tidak diinginkan. Kedepan hasil seleksi ini diharapkan dapat dipergunakan untuk mendapatkan ayam buras jenis baru yang mempunyai sifat-sifat unggul yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, baik sebagai ayam buras penghasil telur maupun penghasil daging. Selain masalah mutu genetik, masalah pakan memegang peranan dalam peningkatan produktivitas ternak. Biaya terbesar terletak pada pakan yang mencapai 80 % dari semua input produksi. Oleh karena hal tersebut maka perlu adanya usaha-usaha untuk memanfaatkan bahan baku pakan lokal sebagai pakan alternatif. Usaha-usaha peningkatan produktivitas tersebut akan memberikan hasil yang nyata jika didukung oleh manajemen pemeliharaan yang baik.

B. Keunggulan /Nilai Tambah Inovasi

- Meningkatkan produktivitas ayam seperti produksi telur, berat telur, efisiensi penggunaan pakan.
- Tingkat keseragaman ayam meningkat baik dari sisi produksi maupun performan
- Secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan sebelum dilakukan seleksi.
- Menekan biaya produksi dengan penggunaan pakan alternatif dengan bahan baku pakan lokal

C. Uraian Inovasi

1.








Ayam nunukan yang menjelang bertelur diseleksi dengan pengetahuan lokal yang telah berkembang dikalangan masyarakat, seperti jarak antara dua tulang tulang pubis dan jarak dari ujung tulang dada dengan tulang pubis ternyata secara ilmiah dapat dibuktikan dengan adanya nilai korelasi yang tinggi dengan produktivitas ternak ayam buras. Ternak ayam nunukan yang telah memasuki periode bertelur diseleksi dengan berpedoman pada 10 parameter bagian tubuh ayam yaitu : 1) kaki kecil dan pendek, 2) tulang pubis lebih dari dua jari, 3) tubuh elastis, 4) ekor mengipas, dibagian tunggir tumbuh bulu yang merata, 5) punggung rata dari mulai ujung leher sampai kloaka, 6) Paruh pendek dan kecil, 7) mata cerah, 8) pial merah, 9) jarak capit udang berkisar 4 jari, 10) bulu mengkilat.
2.


Ayam betina ditempatkan dalam kandang bateray secara individual untuk mempermudah pengamatan produksi telurnya selama 3 bulan. Pengamatan meliputi konsumsi pakan, produksi telur, berat telur, konversi pakan.
3.

Selanjutnya diambil 25 % dari jumlah induk yang dipelihara yang mempunyai produksi telur tinggi. Induk yang dipilih dikawinkan dengan pejantan yang tersedia di kandang litter.
4.
Telur yang dihasilkan ditetaskan dengan mengambil 10% telur dari induk yang terseleksi.
5.


Hasil tetasnya dipelihara dan diamati pertumbuhannya, konsumsi pakan, konversi pakan, pertumbuhan dan warna bulu sampai produksinya diamati untuk mendapatkan generasi kedua ayam yang terseleksi.
6.

Untuk menekan biaya produksi pakan maka diberikan pakan alternatif dengan komponen bahan baku lokal, yang murah, mudah didapat dengan ketersediaannya yang kontinyu dan mengandung semua unsur nutrisi yang diperlukan ternak (Tabel 1 dan 2).




























Tabel 1. Formulasi Pakan Alternatif Dengan Penggunaan Bahan Baku Lokal
No.
Komponen ransum
Prosentase (%)
1.Jagung giling54
2.Bekatul16
3.Konsentrat8
4.Cangkang udang16
5.Kulit kakao5
6.Premix1

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Formulasi Pakan Alternatif
No. Uraian Kandungan nutrisi (%)
1.Protein kasar17,64
2. Lemak kasar3,88
3.Serat kasar6,49
4.Ca1,59
5.P0,47

D. Cara penggunaan inovasi

Ayam hasil seleksi ini akan dilepas ke masyarakat jika telah memenuhi standar mutu genetik yang telah ditetapkan dengan jumlah populasi yang memadai. Pemeliharaan ayam seleksi ini harus diikuti dengan penerapan manajemen pemeliharaan dan pakan yang tepat dengan memanfaatkan sumber bahan baku lokal. Dengan menggunakan pakan alternatif (Tabel 5.) petani peternak dapat menekan biaya produksi dan tidak tergantung pada pakan komersial yang saat ini harganya sangat fluktuatif (cenderung selalu meningkat). Kedepannya pemeliharan ayam Nunukan hasil seleksi ini harus lebih banyak melibatkan masyarakat pedesaan karena mereka yang terbiasa memelihara ayam buras. Untuk menjaga agar usaha pengembangan ayam Nunukan ini terus berlanjut maka perlu adanya pembentukan kelompok-kelompok usaha ayam Nunukan di suatu kawasan. Kelompok-kelompok tersebut merupakan suatu rantai usaha budidaya. Usaha-usaha tersebut diantaranya adalah: usaha memproduksi telur tetas, telur komersial usaha penetasan, usaha pembesaran.


E. Informasi Lain yang Perlu Ditonjolkan


Tabel 3. Perbandingan Ayam Merawang dan Ayam Nunukan
Uraian
Ayam Merawang
Ayam Nunukan
Berat telur (gr)38 – 4544 – 47
Produksi telur (%)35 3640 – 60
Warna telurPutih/Coklat MudaPutih/putih kecoklatan
Umur bertelur pertama (hari)160 - 175
150 -160
Berat badan bertelur pertama (kg)1,25 – 1,7
1 – 1,5 kg
Konsumsi pakan layer (gr/hari)90
91.9
Konversi pakan
4,11
3.01 – 3.5
Catatan : * Sumber : Data primer
** Sumber : BPTU Sumbawa

Tabel 4. Perhitungan analisis ekonomi sebelum dan setelah dilakukan seleksi

Parameter
Volume
Harga
Jumlah
Sebelum seleksi
  • Pengeluaran
- Pakan
- Penyusutan kandang
- Tenaga kerja
- Obat-obatan
Jumlah
  • Penerimaan (Penjualan telur)
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)
  • R/C


8.063,21

1 orang
1 ekor

38,11 butir



3.500
2.000
600
500

1.000



28.221
2.000
600
500
31.321
38.110
6.789
1,45
Setelah seleksi
  • Pengeluaran
- Pakan
- Penyusutan kandang
- Tenaga kerja
- Obat-obatan
Jumlah
  • Penerimaan (Penjualan telur)
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)
  • R/C


8.046,05

1 orang
1 ekor

58,22 butir



3.500
2.000
600
500

1.000


28.161
2.000
600
500
31.261
58.220
26.959
1,86

Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan ayam Nunukan dengan penggunaan pakan alternatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemeliharaan ayam buras.

Tabel 5. perhitungan Analisis Ekonomi Ayam Nunukan dan Buras.
Parameter Volume Harga Jumlah
Ayam nunukan
  • Pengeluaran
- DOC 1 ekor 3.500 35.000
- Pakan 3,86532 3.355 12.968,16
- Penyusutan kandang 500 500
- Tenaga kerja 1 orang 300 300
- Obat-obatan 1 ekor 250 250
Jumlah
17.518,16
  • Penerimaan (Penjualan telur)
0,801 kg 35.000 28.035,7
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)
10.157,54
  • R/C
1,67
Ayam Buras
  • Pengeluaran
- DOC1 ekor 3.500 3.500
- Pakan4,08247 3.355 13.696,67
- Penyusutan kandang 500 500
- Tenaga kerja1 orang 300 300
- Obat-obatan1 ekor 250 250
Jumlah 18.246,67
  • Penerimaan (Penjualan telur)
0,6093 kg 35.000 21.325,5
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)
3.078,83
  • R/C
1,17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Bersama Membangun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa suku Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.

Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.

Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.

Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:
- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak

Kata Mutiara Hari Ini

Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidaknyataan....

Info Visitor