Selamat Datang di Blog Nunukan Zoners Community - Media Komunikasi Informasi Masyarakat Nunukan

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Kamis, 05 Juni 2008

Liku-Liku Ekonomi Perbatasan Indonesia

Sebelum masuk ke dalam ekonomi perbatasan, sebaiknya dipilih dulu yang dikatakan perbatasan yaitu perbatasan laut dan perbatasan darat. Yang sering muncul kepermukaan adalah Batam dengan perbatasan laut Singapore, Nunukan dengan perbatasan laut Malaysia Timur, Sangir Talaut denga perbatasan laut Philipina dan Entekong dengan perbatasan darat Malaysia/Serawak

Jarak antara perbatasan dengan pelabuhan terbuka ( Samudera ) apakah di negeri kita atau di begeri jiran akan memegang peranan dalam menentukan jenis dan fungsi ekonomi perbatasan, Seperti Entekong perbatasan darat dan Nunukan perbatasan laut posisinya jauh dari pelabuhan Samudera Negara jiran seperti Entekong dengan Kuching atau Nunukan dengan Tawao.

Dalam mengembangkan ekonomi perbatasan yang sangat penting bagi masyarakat perbatasan, sebaiknya masyarakat yang bersangkutan sudah terdidik dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan pimpinan di Propinsi, Kabupaten sampai Kecamatan disamping keharusan berjiwa nasionalisme juga harus tegas dalam memimpin daerahnya, agar kepentingan nasional merupakan prioritas pertama, karena fakta menunjukkan keberadaan ekonomi perbatasan lebih banyak merugikan kepentingan nasional, seperti penyelundupan. TKI gelap dan lain-lainnya.

Sebagai contoh Pulau Batam yang merupakan daerah paling luar yang bersinggungan langsung dengan Negara jiran yang posisi geografisnya di jalur distribusi internasional berhadapan dengan Singapore yang berjarak ± 3 jam telah terjadi tarik menarik dengan Pemerintah Pusat mengenai status Batam dimana sebenarnya sangat berpotensi untuk mengalihkan transshipment barang-barang Indonesia dari Luar Negeri ke Indonesia sehingga biaya transshipment yang milyaran US$ tersedot Singapore dapat dialihkan ke Indonesia dan negara pun dapat menikmati melalui pajak. Hal inilah yang menjadikan alih kapal merupakan sasaran utama keberadaan Batam; tetapi faktanya belum tersentuh sama sekali padahal tujuan nasionalnya adalah mengambil alh hak kita yang dinikmati Singapore.

Nunukan yang juga perbatasan laut mulai kehidupan ekonomi perbatasan sejak kayu bulat / log mulai ramai di export dan Tawao merupakan pelabuhan Samudera terdekat. Sejak areal penebangan hutan bertambah jauh maka Nunukan lebih dikenal merupakan pelabuhan transit TKI baik legal maupun illegal.

Untuk perbatasan darat maka Entekong di Kalbar lebih banyak mendominasi berita-berita di media di mana perjalanan dengan mobil dari ibukota Pontianak ± 8 jam dan 2 jam selanjutnya masuk Entekong sangat ramai dan dodominasi kendaraan dari Malaysia.

Apakah ekonomi perbatasan laut maupun darat; tetapi ciri-ciri kesamaannya adalah penyelundupan sangat dimanfaatkan untuk kepentingan yang dapat merupakan pengurangan devisa jika dari luar dan kerugian pajak jika dari Indonesia keluar negeri.

Penambangab pasir laut yang di export ke Singapore akan merugikan 2 hal yaitu penambahan garis landasan kontinental Singapore dan mengurangi garis landasan kontinental kita karena mundur ke dalam, sehingga keberadaan Pulau Nipah sangat perlu untuk direhabilitasi. Illegal logging yang merajalela di seantero Indonesia tidak ada tindakan nyata dalam pemberantasannya, padahal akibat buruk baik banjir maupun kerugian Negara secara finansial sudah sangat dirasakan, tetapi para petinggi kita hanya sebatas menunjukkan kesalahan, bukan menunjukkan solusi, belum lagi implementasi dimana mendengar dan mempertimbangkan masukan tidak tersentuhs ama sekali.

Seperti dikatakan kunci keberhasilan adsalah menciptakan ketergantungan dan agar hasil kemajuan Batam tetap di export melalui Singapore, maka Singapore tidak akan pernah ikhlas adanya pelabuhan samudera yang dapat langsung ke direct destination, karena strateginya adalah pembangunan Batam harus memberikan kontribusi kepada Singapore.

Yang paling jelas terlihat kegagalan maupun pemanfaatan kepentingan perekonomian perbatasan adalah Pulau Batam. Momentum menjadikan Batam sebagai pelabuhan alih kapal sudah hilang dimana Malaysia sudah siap dengan Tg. Pelepasnya.

Jika akan membangun perekonomian perbatasan, disarankan agar masyarakat perbatasan harus dididik memiliki nasionalisme yang tinggi dan pejabatnya yang memiliki ketegasan, non politis disamping nasionalisme yang sudah harus dumiliki.

Seandainya criteria tersebut belum tercapai, maka menghidupkan ekonomi perbatasan jangan besar-besaran seperti Batam tetapi cukup sekedar menghidupi masyarakat perbatasan.

Sebagai penutup ciptakanlah kewaspadaan dalam kehidupan perekonomian perbatasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Bersama Membangun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa suku Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau.

Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik dan Krayan.

Nunukan terletak pada 3° 30` 00" sampai 4° 24` 55" Lintang Utara dan 115° 22` 30" sampai 118° 44` 54" Bujur Timur.

Adapun batas Kabupaten Nunukan adalah:
- Utara; dengan negara Malaysia Timur, Sabah.
- Timur; dengan Laut Sulawesi.
- Selatan; dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.
- Barat; dengan Negara Malaysia Timur, Serawak

Kata Mutiara Hari Ini

Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidaknyataan....

Info Visitor